Sabtu, 14 September 2013

400 Profesor Diajak Bersihkan Indonesia dari Feodalisme dan KKN

YOGYAKARTA, TRIBUNEKOMPAS.
By: Astri.

-  Ada dua hal jelek yang membuat Indonesia walaupun kaya raya tetapi sulit berkembang dan maju. Kedua hal itu adalah feodalisme dan budaya KKN. Sudah sepatutnya para profesor di perguruan-perguruan tinggi Indonesia membuang kedua beban nasional tersebut.

"Kedua hal itu ibarat batu yang harus dipotong kalau Indonesia mau maju dan berkembang," kata Ketua Aliansi Rakyat Untuk Perubahan (ARUP) DR. Rizal Ramli di hadapan sekitar 400 profesor dari berbagai perguruan tinggi Indonesia yang menghadiri Konferensi Guru Besar Indonesia (KGBI) ke-5 di Jogjakarta, hari ini (Sabtu, 14/9).

Rizal Ramli mengajak agar intelektual kampus saat ini tidak merasa sebagai kelompok eksklusif yang berada di menara gading yang terpisah dari persoalan bangsa.

"Jangan bersembunyi di menara gading, mari membela rakyat," tandas Rizal.

Menko Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid itu mencontohkan banyak hal yang membuat dirinya prihatin menyaksikan kondisi perguruan tinggi saat ini.

"Saya jadi miris. Sekarang saja banyak rektor yang punya ajudan sampai beberapa orang, sepertinya dunia feodal sudah masuk ke kampus-kampus. Feodalisme dan KKN sudah menjadi kanker," kata Rizal Ramli.

Tentang korupsi, kata Rizal, model atau modusnya saat ini kian waktu kian canggih, antara lain melalui cara-cara seperti political by design.

Bentuknya yang paling konkret adalah berupa gratifikasi jabatan. Pelakunya bukan menginginkan uang atau materi, melainkan mendapatkan jabatan. Contoh hal ini terjadi dalam skandal Century, dimana "otak" dari kasus Cenruty ini diganjar jabatan terhormat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar